Oleh : Harie
Tentara Nasional Indonesia merupakan kekuatan
penyangga utama keutuhan wilayah NKRI. Sejarah membuktikan TNI dan rakyat
bersatu padu telah berhasil mengunci kemerdekaan dari cengkeraman
penjajahan. Kekuatan militer yang tangguh dengan dukungan rakyat yang
kuat akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani dunia.
Jenderal Sudirman pernah menyatakan
"tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu
kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari
salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu". Pernyataan
ini menjadi semakin nyata dan akan terus dibuktikan manakala kita melihat
kontribusi TNI terhadap masyarakat Indonesia dari dulu hingga sekarang.
Meskipun seragam dengan warna yang tegas atau
wajah serius dari tentara kita seringkali membuat masyarakat sedikit gentar
untuk dekat; namun ternyata itu hanya sekedar identitas sebagai pengemban
"kewajiban tertentu" di dalam masyarakat. TNI memang tidak dapat
dipisahkan dari rakyat karena TNI berasal dari rakyat itu sendiri. TNI tidak
akan pernah kuat jika rakyat tidak mendukungnya.
Salah satu tugas pokok TNI seperti yang
tercantum di dalam website resmi TNI adalah operasi militer selain perang yang
mencakup antara lain operasi mengatasi gerakan separatis bersenjata, mengatasi
pemberontakan bersenjata, mengatasi aksi terorisme, mengamankan wilayah
perbatasan, membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan
pemberian bantuan kemanusiaan, membantu pencarian dan pertolongan dalam
kecelakaan (search and rescue) dan banyak tugas lainnya.
ejarah perjuangan bangsa dalam merebut serta
mempertahankan kemerdekaan yang dikawal langsung oleh TNI dengan dukungan penuh
seluruh rakyat Indonesia, yang mengilhami munculnya sistim pertahanan rakyat
semesta, yang akhirnya sekarang menjadi sistim pertahanan semesta. Sistim
Pertahanan Semesta atau Sishanta adalah sistem pertahanan yang bersifat
semestayang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasionallainnya,
serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakansecara total,
terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatannegara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segalaancaman. Dengan Sishanta
ini, Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer
menempatkanTentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan didukung
olehkomponen cadangan dan komponen pendukung,dalam menghadapi
ancamannonmiliter, menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan
sebagaiunsur utama yang disesuaikan dengan bentuk dan sifat ancaman
dengandidukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
Penempatan unsur kekuatan rakyat sebagai
kekuatan pertahanan negara menurut hemat penulis sangat tepat, ditengah adanya
kemungkinan ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara, dengan menempatkan
rakyat sebagai kekuatan pendukung menunjukkan bahwa apabila negara dalam
keadaan darurat maka rakyat akan siap untuk mempertahanan negara. Hal ini
menunjukkan keterlibatan rakyat dalam pertahanan negara yang merupakan hak
sekaligus kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan suatu hal yang
sangat penting, kekuatan inilah yang justru membuat tentara dari sejak
berdirinya hingga sekarang tetap eksis. Kekuatan rakyat inilah yang membentengi
Indonesia dari ancaman dari luar, sebab dengan kekuatan TNI bersama rakyat
membuat negara lain akan berpikir untuk menyerang dengan kekuatan militer
secara langsung, karena pada akhirnya akan menghadapi perang berlarut yang
menghabiskan anggaran yang sangat besar.
Memperhatikan hal tersebut, karena kemungkinan
serangan militer secara langsung akan mengakibatkan pengorbanan yang besar,
negara-negara yang memiliki kekuatan besar akan tetap mengacam kedaulatan
negara Indonesia dalam bentuk lain. Serangan yang mungkin terjadi dan saat ini
sedang terjadi yaitu adanya serangan non militer yang justru akan membuat
dampak yang sangat besar bagi keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia,
serangan tersebut ditujukan pada segala bidang kehidupan bangsa yang lebih
dikenal dengan Proxy War. Bahkan tidak menutup kemungkinan serangan tersebut
juga mengarah pada sistim pertahanan semesta yang digunakan oleh bangsa
Indonesia, dengan adanya upaya dari kelompok-kelompok tertentu untuk menjauhkan
TNI dengan rakyat, dengan dalih Hak Asasi Manusia dan Demokratisasi yang tujuan
sebenarnya untuk melemahkan TNI dan selanjutnya melemahkan pertahanan negara
Indonesia.
Jangan Pisahkan TNI Dari Rakyat.