twitter
rss

Oktober 17

Oleh : Anna Marliana

Saya tidak melarang mereka kuliah atau mereka bekerja, hanya saja sayang kalau segala ilmu yang telah didapat itu tidak dimanfaatkan. Masih banyak juga waktu setelah kuliah atau kerja untuk mengajar ngaji kan?
Apalagi kalau (maaf) ekonomi orang tua kita lemah, kurang sanggup membiayai kuliah kita, beasiswapun kita tak dapat, bekerja pun sulit karena hanya punya ijazah SMA. 
Nah jadi guru ngaji itu jadi pilihan yang tepat. Tidak mesti ngajar ngaji untuk anak-anak, ngajar ibu-ibu dan bapak-bapak pun terbuka lebar, tentu sebatas ilmu yang kita miliki, yang tidak tahu serahkan kepada ahlinya. Atau mengisi mushola dan masjid dekat rumah jadi muadzin tetap.
Selain menyuburkan ilmu yang telah didapat dari pesantren, itu juga sarana yang paling mudaj untuk meraup pahala dari Allah SWT sebanyak-banyaknya. Dan tidak perlu malu! pekerjaan ini memang terlihat kecil, ndeso, tak bermutu. Tapi pekerjaan ini sungguh sangat besar kedudukannya dihadapan Allah SWT.
Bagaimana tidak? Ulama-ulama dunia yang bertebaran di seluruh penjuru alam ini itu hasil produk dari seorang guru ngaji di kampung. para ulama itu tidak akan tahu makna sebuah ayat Quran kalau tidak ngerti bahasa arab, bagaiamana ia ngerti bahasa arab kalau tidak ngudeng tulisan-tulisan arab itu, bagaimana ia tahu bentuk tulisan-tulisan arab kalau tidak mengaji ketika kecilnya dulu, dan siapa yang pertama kali mengenalkan ia dengan hurut-huruf qur'an itu? USTADZ si guru ngaji itu.
Berapa banyak pahala yang diterima oleh sang ulama atas ilmu yang ia sebarkan kepada khalayak ramai melalui ceramah, tulisan dan buku-bukunya? Tentu banyak sekali, dan sebanyak apapun pahala yang ia dapatakan, itu akan mengalir semua kepada guru ngajinya ketika kecil tanpa ada yang berkurang sedikitpun. Dan kita sudah tau hadits tentang ini. Tidak mau kah kita menjadi orang-orang yang dilimpahi pahala?.
Terlebih lagi bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan gelar "SEBAIK-BAIK MAKHLUK" kepada mereka yang belajar qur'an dan mengajarkannya.

"Sebaik-baik kalian ialah ia yang belajar qur'an dan mengajarkannya". 

1 komentar:

  1. isi artikel ini sangat bagus. Memang benar, jika kita memiliki waktu luang dan ilmu yang lebih, kita bisa mengajar ngaji. dari pada harus melakukan hal yang tidak penting:)

Posting Komentar